Originals.id – Dunia media sosial saat ini penuh dengan istilah-istilah asing yang seringkali membingungkan, dan salah satu yang tengah merajai berbagai konten adalah kata “gwenchana”.
Banyak anak muda yang dengan asyiknya menggunakannya dalam pergaulan mereka, tetapi sebenarnya, kata ini sudah menjadi bagian dari budaya Korea selama beberapa tahun terakhir.
Namun, apa sebenarnya makna dari kata ini dalam bahasa Korea? “Gwenchana” berarti “tidak apa-apa” atau “jangan khawatir”. Ini adalah ungkapan yang sangat lazim digunakan dalam budaya Korea dan menjadi sarana meyakinkan seseorang bahwa semuanya baik-baik saja atau untuk menghibur mereka agar tidak terlalu cemas.
Ungkapan ini memiliki fleksibilitas yang luar biasa dan bisa diaplikasikan dalam berbagai situasi. Ia juga mencerminkan sebuah sikap perhatian terhadap orang lain. Lebih jauh lagi, “gwenchana” juga dapat diartikan sebagai “baik”, “baiklah”, atau “baik” saja, dan bahkan digunakan untuk menanyakan perasaan seseorang.
Sehingga, daripada hanya menjawab “ya,” orang Korea seringkali lebih suka menggunakan kata “gwaenchanayo” atau “angwaenchanayo” untuk mengekspresikan bahwa semuanya baik-baik saja.
Tidak hanya sekedar “tidak apa-apa” atau “Saya baik-baik saja,” dua frasa ini sebenarnya mengandung makna yang lebih mendalam dalam bahasa Korea.
Mereka bisa digunakan sebagai bentuk respons atas permintaan maaf seseorang atau sebagai cara untuk meremehkan suatu situasi yang seharusnya dianggap serius.
Penting untuk dicatat bahwa ketika berbicara dengan orang yang dekat, penggunaan “gwenchana” adalah suatu yang lazim.
Dalam percakapan informal, istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan atau situasi tidak menjadi hal yang berat.
Namun, ketika berbicara dengan orang yang tidak terlalu dikenal atau dalam suasana formal, istilah “kinchana” adalah yang lebih sering diucapkan. Ungkapan ini biasanya dianggap sebagai ekspresi formal persetujuan dalam situasi yang lebih resmi.
Dengan demikian, “gwenchana” adalah lebih dari sekadar sebuah kata dalam bahasa Korea. Ia mencerminkan nilai-nilai sosial, sikap terhadap emosi, dan cara berkomunikasi yang mendalam dalam budaya Korea, yang kini telah merambah dan menjadi bagian penting dalam ragam media sosial di seluruh dunia.